Perih
Saat ditancapkan oleh ribuan tusukan duri
Yang datang bertubi-tubi tanpa henti
Hinggaku tak sanggup menopang tubuh untuk tetap berdiri
Bagaskara tak lagi bersinar
Idurasmi tak lagi bercahaya
Yang ada hanyalah tetesan air mata
Dikala nabastala pagi datang
Mega hitam mulai berdatangan
Menggantikan sinar cahaya yang terang
Aku tersimpuh rapuh
Ralisa kalbu terdayuh
Aku tersedu-sedu
Menahan sakitnya luka di dalam kalbu
Aku tuangkan ralisaku ke dalam aksara
Untuk mewakilkan sebuah rasa
Yang tersirat melalui kata-kata
Karna kubisu dalam bercengkrama
Satu pesan yang ingin kusampaikan
Cukup sekian dan terima kasih
Untuk para tamu tak diundang
Yang dengan bangga telah datang
Untuk menancapkan ribuan pisau
Sebagai pelengkap luka yang akan dikenang.
#Haniya Saidah anak kelas V Muallimin asal Bekasi